Negeriads.com

Jumat, 11 Desember 2009

Iblis Menyerang Dimensi hati dan akal

IBLIS MENYERANG DIMENSI HATI DAN AKAL
“Nongkrong di kantin, memakan makanan ringan sambil membicarakan orang lain adalah hal yang menyenangkan, tetapi seorang muslim atau muslimah harus meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya termasuk membicarakan orang lain (Ghibah)”
“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkut mereka didaratan dan dilautan, kami beri mereka rizqi yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk” (Qs. Al-Israa’ :70)
A. Kelebihan pada manusia
Manusia adalah makhluk yang tersusun dari unsur roh dan tubuh.Roh adalah salah satu unsur ilahi, yaitu sesuatu yang hanya Allah sajalah yang mengetahui akan hakekat dan rahasianya, tidak ada seorangpun manusia yang mampu di dunia ini untuk mengetahuinya dan bahkan tidak diberi kesanggupan oleh Allah untuk memahaminya. Roh itu tidak terdiri dari kumpulan benda (materi) sebagaimana jasad dan benda-benda lain yang dapat kita lihat dengan panca indera kita.

Unsur roh inilah yang menyebabkan daging , tulang, darah, kulit, rambut, sel-sel dapat berkembang dan tumbuh menyebabkan tubuh kita bergerak dan berkembang. Dengan unsur roh inilah yang menyebabkan manusia dapat melihat, mendengar, merasa, berfikir, bergembira, berduka cita, mempunyai emosi dan lain-lain. Dan dengan unsur roh ini pula menjadikan manusia menjadi makhluk pemalu, bermoral, social dan bersusila, atau menjadi makhluk yang tidak tahu malu amoral, asocial, atau asusila.

Allah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya bentuk, diberiNya akal agar dapat berpikir mana yang baik dan buruk, mana yang dapat mendatangkan manfaat dan mana yang dapat mendatangkan mudhorot, mana yang halal dan mana yang haram. DilengkapiNya dengan nafsu agar, alat untuk mendorong gairah hidup, supaya memiliki keinginan, agar hidupnya meningkat, berprestasi dan terus maju. Akal dan nafsu adalah anugrah yang telah diberikan kepada setiap manusia, agar dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan sesuai tempatnya. Alangkah bagus dan tingginya derajat manusia.
Jika anugrah yang telah diberikan Allah SWT (yakni akal dan nafsu) disalahgunakan, tidak pada tempatnya, akal digunakan untuk merusak, menipu orang lain, berdusta, merayu, sehingga orang lain menderita karenanya. Begitu pula nafsu yang mendorong dirinya untuk berbuat jahat dan keji pada orang lain, niscaya hinalah manusia bahkan lebih hina daripada hewan ternak.

“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian kami kembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya” (QS. At-tiin 4-5)

Allah SWT. Telah memerintahkan kepada kita agar menjadi umat yang beragama (Islam) dan agama islamlah yang memimpin akal, diarahkan keada cara berpikir yang sehat dan baik. Akal tidak boleh dipimpin oleh nafsu, tetapi akal harus dipimpin oleh agama.
Jika akal telah dipimpin agama, maka akal dapat mengendalikan hawa nafsu. Jika nafsu dibiarkan saja dia akan memerintahkan orang untuk berbuat sekehendaknya. Akal harus waspada terhadap hawa nafsu. Karena akal adalah dewan pertimbangan agung yang akan menentukan baik dan buruknya. Akal tidak akan mampu berperan jika akal tidak dipimpin agama.

Sebagian manusia ada yang baik dan ada yang buruk, sifatnya dan tabiatnya, padahal manusia sama-sama mempunyai akal dan nafsu. Orang yang baik akalnya dapat mengendalikan nafsu yang menonjol. Orang-orang yang buruk akalnya, akan selalu berbuat jahat dan mereka akan diturunkan derajatnya.

Berapa banyak tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah diperlihatkan-Nya pada manusia diseluruh alam akibat dari perbuatan mereka yang tidak percaya kepada Allah SWT. Seperti halnya fir’aun yang hidup pada zaman nabi Musa A.S. Pada masa kejayaan Fir’aun ia menyombongkan dan menganggap dirinya sebagai tuhan. Bagi mereka yang tidak menuruti perintah fir’aun akan dibunuhnya. Maka dengan kekuasaan Allah S.W.T. yang tidak terbata, kerajaan fir’aun hancur lebur , ia mati tenggelam dilaut merah dengan sekejap. Begitu juga Qorun, seorang hartawan besar yang tidak ada bandinganya pada pada zaman nabi Musa A.S. Allah S.W.T. mengakhiri hidupnya dengan siksaan yang sangat pedih. Qorun mati terkubur didalam tanah beserta hartanya dan tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya. Itulah gambaran manusia yang akalnya atau fikiranya dipimpin oleh nafsu.

B.Asal-muasal semua maksiat dan semua taat.

“Asal semua maksiat dan semua kelalaian, semua syahwat, karena si hamba cenderung mengikuti hawa nafsunya, sedangkan asal dari semua taat, kesadaran dan harga diri, karena si hamba tak reka (menghindari) diri dari perbuatan (godaan) hawa nafsu.”

Kesenanagan dan suka mengikuti hawa nafsu adalah pokok dari dan sifat orang-orang madzmumah (tercela), dan tidak suka mengikuti hawa nafsu adalah pokok dari sikap dan sifat orang-orang yang mahmudah (terpuji).sedangkan orang-orang yang arif selalu dengan bersungguh-sungguh meninggalkan perbuatan yang dapat merusak amal ibadah dan berjuang untuk mendapatkan keridlaan Allah SWT. Dengan cara mentaati semua hukum dan peraturanNya.

Jiwa yang diperbudak oleh hawa nafsu, adalah jiwa yang telah hilang keseimbangan, kecenderungan diperbudak oleh kesenangan maksiat, dan tidak merasakan perbuatan itu bertentangan dengan kehendak Allah SWT.

Sudah semestinya bagi seorang hamba mengetahui bagaimana hawa nafsu itu bekerja mempengaruhi diri seseorang dan kemampuan setan menggerogoti kebaikan manusia, mengarahkanya kepada perbuatan maksiat, dan begitu mudah meninggalkan amal shalih.
Orang-orang yang selalu berusaha meninggalkan maksiat senantiasa terus menerus menjauhkan diri dari perbuatan yang akan mengarahkanya ke lembah kemaksiatan. Kehendak menjauhkan diri seperti ini adalah salah satu dari perbuatan terpuji, yang akan mengangkat dirinya ke tingkat kemuliaan.

“Tidaklah aku mengatakan diriku terbebas dari kekuasaan hawa nafsu, sebab nafsu itu selalu memerintah (mengajak) manusia kepada kejahatan. Kecuali nafsu yang dirahmati oleh Tuhanku”
(Qs. Yusuf : 53)

Ayat ini cukup jelas bagi seorang hamba yang hedak mencari jalan makrifat agar menempuh jalan ta’at. Karena Allah SWT. Telah memilih jalan keta’atan ini sebagai kemuliaan anak adam. Jalan kemuliaan yang harus dilalui oleh seorang hamba akan menempatkan dirinya ke tempat sakinah, karena ia telah menemukan maqam muthmainnah, setelah nafsu amarah yang sesat dilaluinya.

Si hamba yang telah menemukan rahmat Allah SWT. Dalam renung lingkup para hamba yang mencari hidup tenang, sakinah dengan mengamalkan amalan yang berkaitan dengan maqam muthmainnah. Kesucian diri dari rohani adalah bagian dari amalan para shalihin dan arifin. Melalui rhiyadoh terus menerus dan mujahadah dalam pendekatan diri kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan amalan wajib dan sunnah seorang hamba akan menemukan ridha dan rahmat Allah SWT.

Seorang hamba yang menjalani tahap-tahap makrifat kepada Allah SWT. Wajib memelihara kebersihan dirinya, ketenangan hatinya, kemantapan jiwanya, dan tidak menuruti hawa nafsu. Seperti yang telah dijelaskan oleh Imam Ghazali tentang pemeliharaan seorang hamba dengan mensucikan jiwa dan ruh ibadah, memperbanyak amalan shalih dengan ilmu, amal dan ibadah. Praktek-praktek untuk mendekatkan diri ke makrifatullah, termasuk juga mempelajari ilmu yang berkaitan dengan ilmu makrifat, seperti ilmu kalam dan aqo’id, kitab tasawuf, agar menyebar hati sanubari yang mampu memberi cahaya ke dalam hati yang menimbulkan sifat ta’at sekaligus menghindari maksiat.

C.Sihir dan perdukunan adalah saran iblis untuk mengganggu manusia.

Sejak diusir dari surga lantaran menolak perintah Allah SWT. Untuk sujud kepada nabi Adam, sejak saat itu iblis laknatullah memaklumkan permusuhan abadi kepada anak cucu adam sehingga datang hari kiamat kelak. Di hadapan Allah SWT., iblis menyatakan tekad bulatnya untuk menggoda dan menyesatkan manusia sebanyak-banyaknya dengan begitu ia akan mendapatkan banyak teman di neraka kelak. Perhatikan firman Allah SWT. :

“Iblis menjawab beri tangguhlah saya sampai hari mereka dibangkitkan (hari kiamat). Allah SWT. Berfirman : sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”. Iblis menjawab : karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya akan benar-benar (menghalang-halang) mereka dari jalan yang lurus. Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka. Dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan dari mereka bersyukur (ta’at)”. (Qs. Al-a’rof : 14-17)

Konsukwenya dari pernyataan itu, iblis dan bala tentaranya mengerahakan segenap kekuatan untuk menggelincirkan manusia dari jalan yang lurus. Baik melalui jalan keburukan maupun jalan kebaikan. Misalnya ketika ia tidak berhasil memperalat seseorang melalui jalan keburukan, maka ia akan berbalik menggoda lewat jalan kebaikan dengan menanamkan rasa ujub,bangga,dan riya, menganggap diri paling baik dan paling bersih lantaran banyak mengerjakan sujud dan puasa. Pokoknya iblis tidak akan berputus asa dalam menggoda manusia. Diantaranya pintu yang paling menjerumuskan anak adam adalah SIHIR. Allah SWT. Berfirman :

“Hanyalah setan-setan itulah yang kafir mengerjakan sihir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada kedua malaiakat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengerjakan sesuatu kepada seoranfgpun sebelum mereka mengatakan :’sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir’. Maka mereka mengajarkan dari kedua malaiakat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara seorang suami dan istrinya. Dan mereka itu ahli sihir tidak memberi mudlarat dengan sihirnya kepada seorangpun kecuali dengan izin Allah SWT. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudlarat kepadanya dan tidak member manfaat. Demi sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukar avat Allah dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (Qs. Al-baqarah : 102).

Iblis dan bala terntaranya tahu persis kecenderungan manusia di satu sisi kerap tidak sabar menerima taqdir Allah SWT. Dan sisi lain ingin mendapatkan sesuatu dengan cara instan dan cepat tanpa harus bekerja keras.

Oleh karena itu, jangan terpedaya oleh tipu daya iblis serta kaki tanganya apalagi sampai menjadi pendukung, atau pembantu-pembantunya dan mempercayai sihir, mempelajarinya dan mengajkarinya. Demikian pula dating dan bertanya kepada tukang sihir atau dukun, sesungguhnya ia telah menjadi pendukung terhadap upaya iblis menyesatkan manusia. Rasulullah SAW. Bersabda : “ janganlah kalian menjadi pembantu-pembantu setan atas saudara kalian.” (HR. Bukhori)
Artinya, jangan membantu setan dalam perkara melaknat, mencelakakan dan menyakiti sesama muslim kemudian Allah SWT. Mempertegas dalam kitabNya : “sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagimu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golonganya supaya mereka menjadi penghuni neraka menyala-nyala. (QS. Faathir : 6)

Masih ingat Sumanto??,,yang nekad menyantap daging mayat demi mendapat kesaktian?....atau kisah pak menteri yang menggali batu tulis untuk memburu harta karun??....baik sumanto yang berpendidikan rendah atau pak mentri yang bergelar doctor professor. Ternyata melakukan ulah yang konyol itu atas wangsit atau ulah dukun alias paranormal yang menggunakan jasa iblis dan tentaranya.

Sihir dan perdukunan sangat berpengaruh bagfi manusia dan dapat menimbulakan dampak buruk yang sangata berbahaya bagi manusia, diantaranya dapat mempengaruhi ;
1. Suami untuk menceraikan istrinya,
2. Pikiran sesorang, seolah-olah dia telah melakukan sesuatu, padahal tidak,
3. Seseorang sangat tergila-gila pada orang lain atau sebaliknya,
4. Sihir dapat menipu dan menghalangi pandangan mata serta pikiran (hipnotis),
5. Sihir dapat membuat orang yang tertimpa menjadi lemah,lesu, dan kurang bergairah,
6. Menimbulkan halusinasi dan suara-suara panggilan dari alam ghaib,
7. Menimpakan penyakit pada orang lain hingga meninggal dunia,
8. Merintangi dan ,menghalangi pernikahan seseorang dengan calon pasangan hidupnya, dan lain-lain.

Hal itu menandakan betapa sihir dan perdukunan tidak pandang bulu. Kaya atau miskin, orang bodoh atau orang cendikiawan ternyata sama-sama akrab denganya. Dunia perdukunan dan paranormal memang bukan barang baru. Ia telah ada sejak zaman dulu, lantaran manusia tidak sabar menjalankan takdir dan ketentuan Allah Azza wa jalla.

“Ketika seseorang mulai tidak mempercayai Al-qur’an, firman milik sang Maha Pintar, ia akan tergugu dalam kegelapan tanpa kesadaran, terombang-ambing deras dimensi yang mengalir dan berdiri. Bacalah Alqur’an, dengan nama tuhanmu, Ialah petunjuk, dari Dzat yang mengetahui yang terang dan yang tersembunyi”.WALLAHU A’LAM BISHAWAB.